Om Suastiastu, Tityang Jro Mangku Dalang Sastrawan
Kiprah dan Perjalanan Spiritual
Jro Mangku Dalang Sastrawan adalah sosok yang dikenal sebagai pengabdi seni dan dharma Agama - Negara, yang meniti kehidupan dengan penuh ketulusan dan tanggung jawab terhadap tugas spiritual maupun sosial. Berasal dari Banjar Dinas Pamesan dan Tinggal sekarang di Banjar Dinas Carik Agung, Desa Lokapaksa, beliau menempuh jalan kehidupan yang menyatukan tiga unsur penting: pendidikan, seni, dan spiritualitas.
Selain mengabdikan diri sebagai Guru Seni di SMK Negeri 1 Seririt, beliau juga menjalankan peran suci sebagai Jro Mangku Dalang, yaitu pelaku dharma Agama yang menuntun umat menuju keseimbangan lahir dan batin.
Perjalanan spiritualnya mencapai puncak dari tahun 2016, saat beliau kejumput dan disucikan sebagai Jro Mangku Dalang, Sejak itu, beliau aktif melaksanakan berbagai upacara keagamaan seperti Ruwatan Wayang ;baik itu Wayang Sudhamala, Wayang Sapuhleger ,Tetubhan Oton dan Bayuh Melik, yang rutin dilaksanakan hingga kini dengan landasan tattwa dan ketulusan hati.
Landasan Spiritualitas: Lontar Wrespati Kalpa, Anda Buwana Tatwa, dan 27 Kumpulan Lontar .
Dalam setiap pelaksanaan upacara dan tuntunan rohaninya, Jro Mangku Dalang Sastrawan berpegang teguh pada ajaran suci dari Lontar Wrespati Kalpa dan Lontar Anda Buwana Tatwa
Kedua pustaka suci tersebut menjadi pedoman utama dalam memahami keseimbangan antara bhuana alit (dunia kecil dalam diri manusia) dan bhuana agung (alam semesta),serta sebagai dasar pelaksanaan penebusan diri dan penyucian spiritual.
Dengan pemahaman mendalam terhadap isi lontar tersebut, beliau menuntun umat agar tidak hanya memahami tata cara ritual secara lahiriah,tetapi juga mampu menyelami makna spiritual yang mendalam di balik setiap pelaksanaan yadnya.
Kehidupan Keluarga dan Dukungan Istri
Dalam menjalankan tugas dan pengabdian spiritual, Jro Mangku Dalang Sastrawan mendapat dukungan penuh dari sang istri,Jro Mangku Istri (Ni Kadek Tastrini), yang juga turut berperan aktif dalam kegiatan keagamaan dan sosial di masyarakat dalam hal ini sebagai Sarathi Banten.
Dari pernikahan suci tersebut, mereka dikaruniai dua orang anak, yaitu:
Dalang Agus Eka Sastrawiguna, yang mewarisi semangat seni dan dharma Pedalangan dari sang ayah. Vidya Sastraputri, yang tumbuh dengan nilai-nilai budaya, kesantunan, dan pengabdian pada leluhur.
Keharmonisan keluarga ini menjadi teladan bagi masyarakat sekitar, memperlihatkan bagaimana nilai keluarga, seni, dan spiritualitas dapat berjalan seiring dalam kehidupan sehari-hari.
Dedikasi dalam Dunia Pendidikan dan Seni
Sebagai Guru Seni di SMK Negeri 1 Seririt, beliau dikenal sebagai pendidik yang sabar,humoris,berdedikasi, dan berwawasan luas. Melalui bimbingannya, banyak siswa terdorong untuk mencintai kesenian tradisional dan memahami makna spiritual di balikkarya seni tersebut.
Bagi beliau,seni bukan sekadar hiburan, tetapi jalan menuju keseimbangan batin dan penyucian diri. Prinsip ini menjadi dasar dalam setiap langkah pengabdiannya, baik di dunia pendidikan maupun spiritual.
Jro Mangku Dalang Sastrawan merupakan cerminan perpaduan antara seni, pendidikan, dan spiritualitas dalam satu pribadi yang tulus dan berkomitmen. Dengan dukungan keluarga dan landasan tattwa yang kuat, beliau terus menyalakan semangat pengabdian kepada masyarakat dan menjaga keluhuran budaya Bali agar tetap lestari di tengah perubahan zaman.